CITY MOVEMENT NEWS

  Jakarta, 26 Oktober 2022, Rumah Produksi  Frontier Pictures bekerja sama dengan RAPI Films and Legacy Pictures mempersembahkan film horor terbaru, "Perempuan Bergaun Merah". Film yang diproduseri oleh Timo Tjahjanto dan disutradarai oleh William Chandra ini menjanjikan horor dengan teknis tinggi dan keseruan hingga akhir. Film ini mendapatkan rating untuk 13  tahun ke atas.   Film ini menceritakan misteri hilangnya Kara ( Stella Cornelia), sahabat Dinda ( Tatjana Saphira). Sejak sahabatnya menghilang, hidup Dinda berubah jadi mimpi buruk saat sosok roh jahat berwujud perempuan bergaun merah menghantuinya. Nyawa Dinda dan teman-temannya  yang berusaha merahasiakan  kejadian di malam sahabatnya menghilang,  terancam oleh sosok jahat itu.    Dalam “Perempuan Bergaun Merah”, William Chandra membawakan sebuah mitos tentang perempuan bergaun merah yang berusaha membalas dendam namun dengan penceritaan yang inovatif. Penonton diajak menebak sampai akhir, siapa sebenarnya perempuan

       Jakarta, 19 Oktober 2022, Frontier Pictures bekerja sama dengan RAPI Films dan Legacy  Pictures mempersembahkan film horor terbaru yang diproduseri oleh Timo Tjahjanto dan  disutradarai William Chandra, “Perempuan Bergaun Merah”. Film ini dibintangi oleh Tatjana Saphira, Refal Hady, Stella Cornelia, Faradina Mufti, Ibrahim Risyad, dan banyak lagi lainnya. Film akan tayang di bioskop pada 3 November.        Dalam "Perempuan Bergaun Merah", Tatjana Saphira ditantang untuk menampilkan totalitas  fisik untuk memerankan karakter Dinda, salah satunya adalah berada dalam air untuk waktu  yang cukup lama. Ia mengatakan bahwa secara fisik ia didorong maksimal oleh sutradara di  set, dan juga melalui beberapa scene yang membutuhkan ketangguhan fisik, sesuatu yang  belum pernah ia temui sebelumnya. Apalagi ini adalah debutnya di film horor.  Tatjana menjelaskan, "Secara fisik banyak koreo action-nya ya di film ini. Cukup menjadi tantangan untuk menghafal gerakannya dan juga

     Jakarta, 20 Oktober 2022, diantara maraknya film-film Indonesia bergenre horor yang tayang di bioskop belakangan ini, rumah produksi  Screenmedia Films memberikan alternatif film bergenre drama komedi romantis yang berjudul Crazy Stupid Love.  Apa saja kekuatan film yang diproduseri Sukhdev Singh ini? produser yang sudah berpengalaman di industri perfilman, b anyak film yang sudah diproduksi dan mendapat sambutan bagus penonton. Screenmedia Films sudah menggarap beberapa tema cerita.  Jujur Prananto yang membuat skenario film Crazy Stupid Love dengan ide cerita dari sang produser. Muncul kekuatan cerita dan kekuatan pengarahan yang dikomando oleh sutradara Moch Ainun Ridho di lapangan.  “Senang banget bisa kolaborasi dengan Mas Jujur. Harapannya cerita drama komedi ini bisa diterima penonton luas,” papar Sukhdev Singh, saat press screening di hadapan wartawan.      Ada Bunga Zainal dan Sanjeev Advani juga sebagai produser eksekutif film Crazy Stupid Love. Film ini berdurasi 106  m

     Jakarta, 19 Oktober 2022, Rumah produksi Magma Entertainment dan Rapi Film mempersembahkan film QODRAT yang merupakan film ketujuh karya penulis dan sutradara Charles Gozali yang diproduseri oleh Linda Gozali Arya. Film horor ini dibintangi oleh Vino G. Bastian dan Marsha Timothy, serta sederet aktor dan aktris muda berbakat lainnya, seperti Maudy Effrosina, Randy Pangalila, Cecep Arif Rahman, Keanu Azka Briansyah, Jason Bangun, Pritt Timothy, Whani Darmawan, dan Agla Artalidia.   Film QODRAT dibuka dengan adegan  Ustadz Qodrat (Vino G. Bastian) yang gagal meruqyah anaknya sendiri, Alif Al-Fatanah (Jason Bangun) yang dirasuki setan bernama Assuala hingga tewas. Mencari jawaban atas kegundahannya, Qodrat pulang ke Pesantren di desa tempat ia menuntut ilmu selepas dia dipenjara karena dianggap telah menewaskan anaknya sendiri. Namun, tempat itu sudah tak seperti dulu, kekeringan melanda desanya, panen-panen gagal  dengan gangguan-gangguan yang tak terjelaskan. Qodrat harus berhadapa

       Sesuatu yang berhubungan dengan dunia mistis masih menjadi hal yang banyak digemari di Indonesia. Tak terkecuali tentang legenda yang sudah sangat terkenal dari Jogjakarta. Di mana sebuah bangunan peninggalan Belanda disebut-sebut berpenghuni makhluk halus alias angker, dan hingga kini dikenal dengan sebutan rumah tua di kawasan Kaliurang.  Berangkat dari urban legend tersebut, menginspirasi filmmaker untuk menciptakan sebuah film yang diberi judul Rumah Kaliurang. Disutradarai oleh Dwi Sasono dan Dondy Adrian, film ini akan bercerita tentang sebuah rumah yang memiliki sisi mistis, di mana orang yang datang tidak akan bisa keluar dari sana.     Melalui teaser film yang telah dirilis, Rumah Kaliurang tampak menyajikan cerita dengan latar tahun 90-an. Ini akan menjadi keunikan dan pembeda dari banyaknya film horor yang belakangan ini meramaikan industri film Tanah Air. Tentunya dibalut dengan kisah yang menarik untuk disimak.        “Di tengah banyaknya minat penonton terhadap fil

       Jakarta, 5 Oktober 2022, kurang lebih dalam waktu seminggu, IDN Pictures akan meluncurkan film horror-thriller pertama dari rumah produksi tersebut yang berjudul “Inang”. Film “Inang” disutradarai oleh Fajar Nugros, ditulis oleh Deo Mahameru, dan diproduseri oleh Susanti Dewi. Dibintangi oleh Naysilla Mirdad, Dimas Anggara,  Lydia Kandou, Rukman Rosadi, dan Pritt Timothy.  Film “Inang” menggambarkan perjuangan seorang perempuan melawan kekuatan jahat yang ingin mengambil alih kehidupan bayinya. Sebagai film horror-thriller dengan segudang unsur thrilling dan "jump-scare', “Inang” menawarkan pelajaran yang berharga seputar perjuangan perempuan, kasih sayang orang tua, dan realita  kehidupan yang dibalut unsur mitos jawa yang menjadi inspirasi utama film ini, yaitu Rabu Wekasan atau Rebo Wekasan.      Head of IDN Pictures dan Sutradara Film “Inang” Fajar Nugros menyampaikan kenapa cerita ini penting untuk diangkat, “Berangkat dari pengalaman saya yang mengalami berbagai t

    Jakarta, 30 September 2022, Menyusul kesuksesan film DreadOut yang dirilis pada tahun 2019 lalu, Lyto Pictures mempersembahkan Film Pamali, sebuah film horor yang diadaptasi dari game keluaran StoryTale Studio yang berjudul Pamali: Indonesian Folklore Horror yang dirilis tahun 2018 silam. Dengan tagline “Melanggar Adat, Mengundang Petaka”, Pamali memperingati kita semua agar tidak meremehkan tradisi.       Cerita dimulai dari sepasang suami istri yang meninggali rumah tua di daerah pinggir kota. Dalam beberapa adegan, banyak pamali yang dilanggar seperti perempuan hamil menggunting kuku saat malam hari, menggunting rambut, dan perseteruan dalam keluarga. Konon, tindakan-tindakan yang melanggar kebiasaan dan adat memang dipercaya dapat mendatangkan hal yang tak diinginkan seperti cuplikan konflik yang ada pada trailer Pamali.     “Di film Pamali, kami mengangkat larangan yang sebagian masyarakat sudah tahu (ibu hamil dilarang menggunting kuku dan memotong rambut saat malam hari) seb