CITY MOVEMENT NEWS

      Jakarta, 23 Juni 2022, berlokasi di Cinema XXI Epicentrum Walk, MNC Pictures telah mengadakan gala premiere Film Ranah 3.  Film ini memang sejak dari lama sudah dinantikan oleh para penggemar dan pecinta film yang sebelumnya harus menunggu akibat pandemi Covid-19 dua tahun belakangan ini.  Cerita Ranah 3 Warna diadaptasi dari sebuah novel terlaris karya Ahmad Fuadi. Kali ini, film Ranah 3 Warna disutradarai oleh Guntur Soeharjanto yang namanya sudah tak asing lagi di industri perfilman Indonesia dengan penulis skenario Alim Sudio. Film ini sebelumnya sempat terpilih menjadi opening film dalam Jakarta Film Week 2021.        Penayangan film dalam acara Gala Premiere Ranah 3 Warna banyak mendapatkan respon positif dari penonton yang menyaksikannya. Bagi para pecinta film drama, tak lengkap rasanya jika tak menyempatkan waktu untuk menonton film ini. Tak hanya menguras emosi dan air mata, film ini sarat akan pesan moral  seakan memberikan motivasi dan inspirasi positif untuk berjuang

       Jakarta, 21 Juni 2022, Starvision merilis Film berjudul Madu Murni hasil karya penulis  Musfar Yasin yang skenario awalnya berjudul 2 Preman ( Kala Sang Jago Berkokok Kembali). Awal kerja sama Starvision dengan Musfar Yasin ini dimulai 16 tahun yang lalu dengan skenario pertamanya yang berjudul Mabuk Kepayang dan telah berganti judul Get Married, film yang  telah rilis di tahun 2007. Musfar Yasin dikenal dengan ceritanya yang dekat dengan keseharian dan berhasil menggabungkan komedi dengan drama menyentuh, ditambah selipan nilai-nilai kehidupan serta kritik sosial aktual. Menurut Wikipedia tercatat 20 skenario karya Musfar meliputi skenario Film, FTV dan TV series. Di antaranya Ketika (2004), Kiamat Sudah Dekat (2003), Get Married (2007), Naga Bonar (Jadi) 2 (2007) dan Alangkah Lucunya Negeri Ini (2010), dan mengantarnya meraih penghargaan 3 Skenario Terbaik Piala Citra dan 1 Skenario Terpuji.         Judul Film Madu Murni adalah gagasan Monty Tiwa yang juga menjadi Sutradara di

      Jakarta, 20 Juni 2022, Visinema Pictures kembali mengangkat kisah Keluarga Cemara yang diadaptasi dari karya Arswendo Atmowiloto, kali ini Ismail Basbeth yang  menyutradarai Film Keluarga Cemara 2 ini,  dengan penulis Irfan Ramly. Hadir pada konferensi pers yang diadakan di Plaza Senayan XXI, Anggia Kharisma selaku produser mengatakan bahwa Keluarga Cemara 2 merupakan sebuah sajian yang tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan nilai dan pesan baik. Sehingga filmnya sangat cocok untuk ditonton ketika masa liburan. Mendukung hal itu, filmnya pun dirilis bersamaan dengan masa libur sekolah anak.    Kisah Keluarga Cemara kali ini, masih diperankan oleh Ringgo Agus Rahman sebagai Abah dan Nirina Zubir sebagai Emak, Abah telah mendapatkan pekerjaan baru di peternakan ayam, tetapi Emak masih ingin tetap bekerja agar memiliki tabungan, kesibukan kedua orang tua ini memenuhi kebutuhan hidupnya cukup memecah perhatian mereka kepada anak-anaknya yang mulai beranjak remaja, Euis ( Adhis

       Jakarta, 16 Juni 2022, Rapi Films bekerja sama dengan Come and See Pictures, Sky Media, Brown Entertainment dan Legacy Pictures merilis trailer Film Pengabdi Setan 2 yang akan memperlihatkan kelanjutan cerita keluarga Ibu. Lima tahun berselang dari kesuksesan film pertama (terlaris di tahun 2017 dengan jumlah penonton 4.206.103  dan 7 pemenang penghargaan FFI 2017) dan banyaknya permintaan penonton, kali ini Joko Anwar sebagai penulis sekaligus sutradara, menjanjikan film horror terbaru ini akan banyak menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ditinggalkan di film pertama, akan banyak kejutan tentunya diantaranya akan membuka rahasia-rahasia si Bapak yang masih misterius hingga sekarang. Tokoh Bapak  sendiri tetap diperankan oleh Bront Palarae.         Akhir Film Pengabdi Setan yang pertama (tahun 2017) diceritakan mereka sekeluarga pergi meninggalkan rumah. Di film kedua ini mereka digambarkan telah menempati rumah susun. Menurut Joko Anwar, "lebih besar dari setting film yang p

        Jakarta, 9 Juni 2022, Shen Entertainment dan Bluewater Films telah merilis film terbarunya bertajuk “Atas Nama Surga”  dengan tujuan ikut serta membangkitkan  perfilman Indonesia yang sempat terpuruk akibat pandemi covid 19 yang melanda dunia. Film ini di Produseri oleh Melia Indriati dan Fransen Susanto sebagai Eksekutif Produsernya.       Film yang di sutradarai oleh Adis Kayl Yurahmah dan Penulis Gavrila Godelva ini berdurasi 104 menit, di dukung para pemain diantaranya Della Dartyan, Miqdad Addaussy, Amanda Rigby, Wanda Hamidah, Ayu Dyah Pasha, Piet Pagau, Bella Amalia Faida, Yusril Fahriza, Natascha Germania, Tiffany Leonardy, Qausar Harta Yudana, Sion Simbolon, dan Tenty Kamal.    Film bergenre Drama Romantis ini bercerita tentang Pertemuan Naya ( Della Dartyan) dan Attar (Miqdad Addaussy) terjadi di saat keduanya kehilangan orang yang mereka cintai. Naya harus kehilangan Aldo, tunangannya sekaligus ayah bayi dalam kandungan dalam sebuah kecelakaan tragis. Sementara Attar

       Jakarta, 8 Juni 2022, Citra Sinema bekerja sama dengan MD Pictures merilis film terbaru berjudul Film Naga Naga Naga. Film ini adalah film ketiga yang merupakan kelanjutan dari Film Naga Bonar rilisan tahun 1986 dan Film Naga Bonar Jadi 2 rilisan tahun 2007. Deddy Mizwar kembali berperan sebagai Naga Bonar sekaligus Sutradara Film Naga Naga Naga ini dengan penulis Wiraputra Basri.         "Sebagai sutradara saya gak pernah suruh kalian menghapal kan? Casting, saya pengen kalian baca, mengerti gak yang kalian baca, sudah, kalau mengerti sudah pasti bisa main". Demikian ungkap Deddy Mizwar kepada Tora Sudiro dan Cut Beby Tshabina yang berperan sebagai Bonaga dan Monaga, anak dan cucu Naga Bonar. Lebih lanjut Deddy Mizwar mengharapkan film ini bisa menghibur  secara positif dan menginspirasi masyarakat hidup bisa lebih baik kedepannya, lebih optimis melihat masa depan bangsa,  lebih optimis sebagai manusia,sebagai mahluk Tuhan ( youtube MD Pictures)         Cerita sebelum

        Jakarta, 10 Juni 2022, Vidio bersama Screenplay Films merilis original series terbaru berjudul Pertaruhan. Film seri ini merupakan kelanjutan dari Film berjudul sama, Pertaruhan yang rilis  tahun 2017. Film ini mengangkat kelanjutan kisah dua saudara yang tersisa, Elzan ( Jefri Nichol) dan Ical ( Giulio Parengkuan). Elzan yang baru keluar dari penjara mencoba melanjutkan kehidupannya bersama anggota keluarga yang tersisa, selain Ical ada juga Jamila (Widika Sidmore) kekasih almarhum abangnya, Ibra ( Adipati Dolken) yang ternyata memiliki seorang anak. Namun serangkaian kejadian membuat Elzan dan Ical bersiteru dan harus mempertaruhkan nyawa untuk bertahan hidup.        Ditemui saat Press Conference di Djakarta Theatre XXI, Jefri Nichol menceritakan pengalamannya membangun chemistry bersama lawan mainnya, Clara Bernadeth "makanan dan becandaan adalah kunci membangun chemistry" demikian akunya. Jefri Nichol ternyata suka memesankan makanan secara online untuk Clara Bern

      Jakarta, 6 Juni 2022, setelah lebih dari dua tahun tertunda penayangannya, film superhero yang diadaptasi dari kisah asli bumi pertiwi ini siap dihadirkan di bioskop dengan mengusung sederet aktor dan bintang laga Indonesia seperti Yayan Ruhian, Cecep Arif Rahman, Jerome Kurnia,Rizky Nazar, Yasmine Napper,Omar Daniel dan banyak lagi lainnya. Film hasil produksi Satria Dewa Studio ini menelan biaya kurang lebih 20 M, dengan menggunakan visual effect dan CGI di bawah Lumine Studio Jakarta, teknologi Dolby Atmos juga diterapkan oleh penata suara  Satrio Budiono dan musik dikerjakan oleh Ricky Lionardi dengan menggunakan orkestra dari Budapest Scoring.     Sebagai Sutradara, Hanung Bramantyo memiliki harapan besar terhadap masa depan superhero Indonesia melalui film Satria Dewa Gatotkaca ini. Hal lain yang disampaikannya adalah "Pertama itu adalah Baratayuda itu ada bukan dongeng, yang kedua adalah Pandawa dan Kurawa, tidak semua Pandawa itu baik dan tidak semua Kurawa itu jelek